Widget HTML #1

Pengertian Teritorialitas Serta Faktor Dan Kategorinya

Pengertian Teritorialitas Serta Faktor Dan Kategorinya. Menurut Altman (1975) seorang masalah pakar perilaku yang terkenal dengan teori “Behavior Constraint” menyebutkan bahwa stimulasi yang berlebih atau yang tidak diinginkan mendorong terjadinya hambatan dalam kapasitas pemrosesan informasi yang mengakibatkan seseorang kehilangan kontrol terhadap situasi yang sedang terjadi. Premis awal dari teori tersebut menjadi awal terbentuknya teori dan konsep teritori pada desain lingkungan.

Definisi Teritorialitas

Teritori merupakan suatu wujud pembagian wilayah kekuasaan. Teritori sangat berkaitan dengan pemahaman akan keruangan. Pada manusia, teritorialitas ini tidak hanya berfungsi sebagai perwujudan privasi saja, tetapi lebih jauh lagi teritorialitas juga mempunyai fungsi sosial dan komunikasi.

Menurut Robert Somer (1969), teritorialitas merupakan perwujudan “ego” seseorang karena tidak ingin diganggu, atau dapat dikatakan sebagai perwujudan dari privasi seseorang. Jika kita amati lingkungan di sekitar kita, dengan mudah akan kita temui indikator teritorialitas manusia seperti papan nama, pagar batas rumah, atau papan yang menunjukkan kepemilikan atas suatu lahan. Ada suatu proses negotiating the shared space.

Menurut Porteous, (1977), Teritorialitas adalah sebagai batas di mana organisme hidup menentukan teritori dan mempertahankannya, terutama dari kemungkinan intervensi atau agresi pihak lain. Konsep ini pada awalnya dikembangkan untuk organisme hidup bukan manusia.

Menurut Julian Edney (1974) Teritorialitas sebagai sesuatu yang berkaitan dengan ruang fisik, tanda, kepemilikan, pertahanan, penggunaan yang eksklusif, personalisasi, dan identitas. Termasuk di dalamnya dominasi, kontrol, konflik, keamanan, gugatan, dan pertahanan.

Menurut Brower, (1976) dalam buku Altman et. Al, 1980), memaparkan bahwa teritorialitasmerupakan hubungan Individu atau kelompok dengan seting fisiknya, yang dicirikan oleh rasa memiliki, dan upaya kontrol terhadap penggunaan dari interaksi yang tidak diinginkan melalui kegiatan penempatan, mekanisme defensif dan keterikatan.

Teritorialitas adalah kondisi kualitas teritori yang ada/terjadi yang terbentuk oleh interaksi / kompromi antara kualitas teritori yang diinginkan masing-masing Individu (dengan tujuan kegiatan), dan masing-masing organisasi (dengan tujuan kebijaksanaan) dengan karakteristik seting fisik yang mewadahi suatu kegiatan.

Salah satu yang menjadi batasan teritori seseorang terhadap orang lain adalah gender. Pembatasan gender sendiri juga mengacu pada konteks sosial dan budaya. Dominasi gender perempuan dibandingkan kaum laki-laki dalam hal teritori disebabkan oleh feminitas (sifat keperempuan yang ada batasannya baik dari sisi psikologi, fisik, dan lain-lain). Pada penelitian ini dibahas tentang beberapa kasus gender dalam teritori yang berkaitan dengan produk dan desain.

Kategori Teritorialitas

  1. Primary territory, adalah suatu area yang dimiliki, digunakan secara eksklusif, disadari oleh orang lain, dikendalikan secara permanen, serta menjadi bagian utama dalam kegiatan sehari-hari penghuninya.
  2. Secondary territory, adalah suatu area yang tidak terlalu digunakan secara eksklusif oleh seseorang atau sekelompok orang mempunyai cakupan area yang relatif luas, dikendalikan secara berkala.
  3. Public territory, adalah suatu area yang digunakan dan dapat dimasuki oleh siapapun akan tetapi ia harus mematuhi norma-norma serta aturan yang berlaku di area tersebut.

Faktor Yang mempengaruhi Teritorialitas

Faktor personal yang mempengaruhi karakteristik seseorang yaitu jenis kelamin, usia dan kepribadian yang diyakini mempunyai pengaruh terhadap sikap teritorialitas.
  1. Faktor Situasi Perbedaan situasi berpengaruh pada teritorialitas, ada dua aspek situasi yaitu tatanan fisik dan sosial budaya yang mempunyai peran dalam menentukan sikap teritorialitas.
  2. Faktor Budaya Secara budaya terdapat perbedaan sikap teritori hal ini dilatar belakangi oleh budaya seseorang yang sangat beragam. Apabila seseorang mengunjungi ruang publik yang jauh berada diluar kultur budayanya pasti akan sangat berbeda sikap teritorinya.

Karakter dasar dari suatu Teritorialitas

  1. Kepemilikan dan tatanan tempat.
  2. Personalisasi atau penandaan wilayah.
  3. Tatanan untuk mempertahankan terhadap gangguan
  4. Kemampuan yang meliputi jangkauan kebutuhan fisik dasar sampai kepuasan kognitif dan kebutuhan estetik.

Referensi
Jurnal Waca Cipta Ruang Vol.II No.II Tahun 2010/2011 ISSN 2301-6507