Widget HTML #1

Pengertian Perilaku Kerja Kontraproduktif Serta Aspek Dan Faktor yang mempengaruhi

Pengertian Perilaku Kerja Kontraproduktif Serta Aspek Dan Faktornya. Perilaku kerja kontraproduktif merupakan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh pekerja secara sengaja yang dapat mengganggu kinerja dan merugikan pihak organisasi. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Perilaku Kerja Kontraproduktif, Aspek-Aspek Perilaku Kerja Kontraproduktif Dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kerja Kontraproduktif

Definisi Perilaku Kerja Kontraproduktif

Perilaku kerja kontraproduktif merupakan perilaku yang dilakukan oleh anggota organisasi secara sukarela dan mempengaruhi prestasi kerja serta melemahkan efektivitas organisasi (Lau, Au & Ho, 2003).

Menurut Gruys dan Sackett (2003) perilaku kerja kontraproduktif dilakukan dengan sengaja oleh anggota organisasi yang dipandang organisasi sebagai perilaku yang bertentangan dengan kepentingan yang sah.

Menurut Goh, Bruursema, Kessler, Spector, Fox dan Penney (2006) perilaku kerja kontraproduktif memiliki dampak kerugian pada organisasi dan anggota organisasi.

Perilaku kerja kontraproduktif merupakan perilaku kerja yang sangat mengganggu kinerja organisasi secara umum dan penurunan produktivitas kerja karyawan secara khususnya (Rusdi, 2015).

Menurut Budiman (2015) Perilaku kerja kontraproduktif adalah suatu tindakan yang diambil oleh pekerja yang dapat merugikan seluruh lingkungan kerja.

Perilaku kerja kontraproduktif dapat mengganggu organisasi secara langsung pada fungsi organisasi atau dengan menyakiti anggota kerja dengan tujuan untuk menurunkan keefektifan kerja karyawan (Wahyuni & Nugraheni, 2016).

Menurut Fox, Spector dan Miles (2001) Perilaku kerja kontraproduktif merupakan perilaku yang dilakukan oleh karyawan dengan efek yang dapat merugikan organisasi dan anggota kerja.

Perilaku kerja kontraproduktif menjadi jenis perilaku kerja yang menyimpang dengan maksut menyakiti organisasi dan anggota organisasi (Bai, Wang & Lin, 2016).

Aspek Perilaku Kerja Kontraproduktif

  • Pelecehan terhadap orang lain. Hal ini merupakan perilaku berbahaya yang dilakukan kepada rekan kerja. Dampak dari perilaku ini dapat merugikan secara fisik maupun psikologis seperti ancaman, komentar buruk, mengabaikan orang lain, merusak kemampuan seseorang untuk dapat bekerja secara efektif.
  • Penyimpangan produksi. Hal ini merupakan kegagalan yang dilakukan pekerja dalam melakukan pekerjaannya secara efektif dengan cara yang seharusnya. Penyimpangan produksi biasanya lebih pasif karena tindakan yang dilakukan kurang dapat dilihat dengan jelas, tidak merusak properti dan memerlukan bukti yang jelas.
  • Sabotase. Hal ini merupakan perilaku sengaja menghancurkan sesuatu atau properti milik organisasi dan tidak mempergunakan fasilitas milik organisasi dengan sebagaimana mestinya. Perilaku sabotase memungkinkan karyawan untuk dikenakan sanksi oleh organisasi karena perilaku sabotase merupakan perilaku yang aktif yang berdampak merugikan organisasi dengan merusak properti dan akan ditindak tergantung beratnya kerusakan yang dilakukan.
  • Pencurian. Hal ini merupakan perilaku menyimpang yang bersifat mengambil atau mencuri barang milik organisasi dan tidak mengembalikannya. Pencurian yang dilakukan oleh karyawan merupakan masalah besar bagi organisasi karena sebagian besar karyawan melakukan tindakan pencurian disebabkan oleh banyak faktor.
  • Penarikan diri. Hal ini merupakan perilaku yang dilakukan karyawan dengan cara membatasi jumlah waktu kerja kurang dari jam seharusnya seperti ketidakhadiran, datang terlambat, mengambil jam istirahat lebih lama dari waktu seharusnya.

Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kerja Kontraproduktif

  1. Faktor kepribadian tertentu ditemukan dapat mempengaruhi karyawan terlibat dalam perilaku kerja kontraproduktif. Ciri-ciri kepribadian yang telah diteliti berkaitan dengan perilaku kerja kontraproduktif adalah kestabilan emosi, ektroversi, agreeableness, keterbukaan dan kesadaran untuk membangun pengalaman.
  2. Karakteristik pekerjaan yang diberikan dan cara kerja pada organisasi akan mempengaruhi karyawan dalam menyelesaikan tugas dengan sempurna, bertanggung jawab atas tugas yang diberikan dan hasil kerja yang dicapai.
  3. Karakteristik kelompok kerja dapat mempengaruhi antar pekerja di lingkungan organisasi. Individu cenderung akan mengikuti tingkah laku yang menjadi kebiasan didalam kelompok organisasi.
  4. Budaya organisasi dan karateristik kelompok kerja memiliki kesamaan karena keduanya merupakan pengaruh sosial yang mampu mempengaruhi individu di tempat kerja.
  5. Sistem pengendalian organisasi merupakan entitas fisik atau prosedural yang ada di tempat kerja khusus untuk mengurangi terjadinya perilaku kerja kontraproduktif melalui pengawasan atau dengan meningkatkan hukuman.
  6. Ketidakadilan organisasi dapat menimbulkan perilaku kerja kontraproduktif jika usaha atau imbalan yang diterima karyawan tidak sesuai dengan usaha yang telah diberikan sehingga karyawan merasa tidak adanya keadilan di lingkungan organisasi.