Widget HTML #1

Pengertian Santri Serta Metode Membentuk Perilakunya

Pengertian Santri Serta Metode Membentuk Perilakunya. Apa yang dimaksud dengan Santri..??? walaupun santri merupakan seorang yang belajar ilmu agama, dan memiliki tugas santri untuk tinggal menjalankan dan mentaati peraturan yang sudah terbuat dari pondok dan tidak melanggar aturan yang sudah ditentukan. Berikut adalah pengertian Santri, Kelompok santri serta Metode Membentuk Perilaku Santri.

Pengertian Santri Serta Metode Membentuk Perilakunya


Definisi Santri

Dikutip dari Wikipedia. Santri secara umum adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa, istilah santri berasal dari bahasa Sanskerta, "shastri" yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata cantrik yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekuensinya ketua pondok pesantren memberikan tunjangan kepada santri tersebut.

Nurcholish Madjid juga memiliki pendapat berbeda. Dalam pandangannya asal usul kata “Santri” dapat dilihat dari dua pendapat.
  1. Pendapat yang mengatakan bahwa “Santri” berasal dari kata “sastri”, sebuah kata dari bahasa Sansekerta yang artinya melek huruf. Pendapat ini menurut Nurcholish Madjid didasarkan atas kaum santri kelas literary bagi orang Jawa yang berusaha mendalami agama melalui kitab-kitab bertulisan dan berbahasa Arab.
  2. Pendapat yang mengatakan bahwa perkataan santri sesungguhnya berasal dari bahasa Jawa, dari kata “cantrik” berarti seseorang yang selalu mengikuti seorang guru kemana guru ini pergi menetap.

Kelompok Santri

Santri adalah para siswa yang mendalami ilmu-ilmu agama di pesantren baik dia tinggal di pondok maupun pulang setelah selesai waktu belajar. Zamakhsyari Dhofir membagi menjadi dua kelompok sesuai dengan tradisi pesantren yang diamatinya, yaitu:
  1. Santri mukim, yakni para santri yang menetap di pondok, biasanya diberikan tanggung jawab mengurusi kepentingan pondok pesantren. Bertambah lama tinggal di Pondok, statusnya akan bertambah, yang biasanya diberi tugas oleh kyai untuk mengajarkan kitab-kitab dasar kepada santri-santri yang lebih junior.
  2. Santri kalong, yakni santri yang selalu pulang setelah selesai belajar atau kalau malam ia berada di pondok dan kalau siang pulang kerumah.

Metode Membentuk Perilaku Santri

  1. Metode Keteladanan (Uswah Hasanah)
  2. Latihan dan Pembiasaan
  3. Mengambil Pelajaran (ibrah)
  4. Nasehat (mauidah)
  5. Kedisiplinan
  6. Pujian dan Hukuman (targhib watahzib)