Widget HTML #1

Pengertian Ekosistem Akuatik Dan Jenisnya

Pengertian Ekosistem Akuatik Dan Jenisnya. Pada postingan sebelumnya kami telah menjelaskan tentang Seputar Pengertian dan Jenis Ekosistem. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Ekosistem Akuatik dan jenis ekosistem akuatik.

Pengertian Ekosistem Akuatik Dan Jenisnya

Definisi Ekosistem Akuatik

Pengertian Ekosistem akuatik (perairan) adalah merupakan tipe ekosistem yang sebagian lingkungan fisiknya didominasi oleh air. Ekosistem akuatik dipengaruhi oleh empat factor, yaitu penetrasi cahaya matahari, substrat, temperatur, dan jumlah material terlarut. Akan tetapi, factor penentu utama dari ekosistem perairan adalah jumlah garam terlarut di dalam air. Jika perairan tersebut sedikit mengandung garam terlarut, maka disebut ekosistem air tawar . Sebaliknya, jika mengandung kadar garam tinggi, maka disebut ekosistem laut.

Baca Juga : Pengertian Ekosistem Terestrial Dan Jenisnya

Jenis Ekosistem Akuatik

1. Air Tawar. Ekosistem air tawar dibagi menjadi dua, yaitu lotik dan lentik. Ekosistem air tawar lotik memiliki ciri airnya berarus. Contohnya adalah sungai. Organisme yang hidup pada ekosistem ini dapat menyesuaikan diri dengan arus air. Produsen utama pada ekosistem ini adalah ganggang. Akan tetapi, umumnya organisme lotik memakan detritus yang berasal dari ekosistem darat di sekitarnya. Ekosistem air tawar lentik memiliki ciri airnya tidak berarus. Ekosistem air tawar lentik meliputi rawa air tawar, rawa gambut, kolam, dan danau. Rawa didominasi oleh lumut Spaghnum. Ekosistem danau dan kolam terdiri dari tiga wilayah horizontal, yaitu litoral, limnetik, dan profundal.


2. Laut. Hampir 71% dari permukaan bumi tertutup oleh laut. Rata-rata salinitas (kadar garam) laut adalah 3%, tetapi angka ini bervariasi dari satu wilayah ke wilayah yang lain sesuai dengan kedalaman dan geografinya. Salinitas tertinggi terdapat di daerah tropis. Pada daerah tropis suhu yang tinggi menyebebkan laju penguapan berlangsung cepat sehingga salinitas laut menjadi tinggi. Contohnya, Laut Merah memiliki salinitas 4%. Sebaliknya, pada geografi yang lebih tinggi, proses penguapan berkurang sehingga salinitasnya rendah. Contohnya, Laut Baltik dengan salinitas 0,7%.


3. Estuari. Ekosistem estuary terdapat pada wilayah pertemuan antara sungai dan laut atau disebut muara sungai. Muara sungai disebut juga pantai Lumpur. Esturi mamiliki cirri berair payau dengan tingkat salinitas di antarsa air tawar dan laut. Vegetasi didominasi oleh tumbuhan bakau. Beberapa organisme laut melakukan perkembangbiakan di wilayah ini seperti ikan, udang, dan moluska yang dapat dimakan.

4. Pantai Batu. Ekosistem pantai batu tersusun dari komponen abiotik, berupa batu-batuan kecil maupun bongkahan batu yang besar. Pada ekosistem pantai batu terdapat organisme seperti ganggang Eucheuma dan Sargassum, serta beberapa jenis moluska yang dapat melekat di batu. Ekosistem pantai batu antara lain terdapat di Pantai Selatan Jawa, Pantai Barat Sumatera, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku.

5. Terumbu Karang. Ekosistem terumbu karang hanya dapat tumbuh di dasar perairan yang jernih. Terumbu karang terbentuk dari rangka hewan kelompok Coelenterata. Pada ekosistem ini terdapat berbagai jenis organisme laut dari kelompok Porifera, Coelenterata, ganggang, berbagai jenis ikan, serta udang. Ekosistem terumbu karang antara lain terdapat di perairan Nusa Tenggara dan Maluku.

6. Laut Dalam. Ekosistem laut dalam merupakan zona pelagic laut. Ekosistem ini berada pada kedalaman 76.000 m dari permukaan laut, sehingga tidak ada lagi cahaya matahari. Oleh karena itu, produsen utama di ekosistem ini merupakan organisme kemoautotrof.

“Ingin Menemukan Lebih Banyak artikel Tentang Pengertian yang anda cari..? Silahkan Melakukan Pencarian dengan Clik Tombol Dibawah Ini”.