Widget HTML #1

Pengertian Xenosentrisme

Xenosentrisme adalah Konsep yang Mencerminkan Sikap Terhadap Kebudayaan Asing

Pengertian Xenosentrisme. Orang yang Xenosentris lebih bangga dengan budaya luar dari pada budaya dari negeri sendiri dan Orang yang xenosentris dengan asumsi bahwa segala yang datang dari luar adalah lebih baik. Nah berikut adalah penjelasan seputar pengertian Xenosentrisme.

Xenosentrisme adalah fenomena sosial dan budaya yang merujuk pada sikap individu atau kelompok terhadap budaya asing. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, di mana "xeno" berarti "asing," dan "sentris" merujuk pada "pusat." Dalam konteks xenosentrisme, pusat atau fokus adalah budaya asing. Konsep ini mencerminkan sikap, pandangan, dan perilaku seseorang atau kelompok yang lebih menerima atau memprioritaskan unsur-unsur budaya asing daripada budaya mereka sendiri.

Definisi Xenosentrisme

Pengertian Xenosentrisme

Pengertian Xenosentrisme adalah merupakan suatu pandangan yang lebih menyukai hal-hal yang berbau asing. Ini adalah kebalikan yang tepat dari kata etnosentrisme. Diyakini bahwa produk, gaya atau gagasan kita sendiri pasti lebih inferior daripada yang berasal dari luar. Ini adalah suatu pendirian bahwa sesuatu yang eksotis memiliki daya tarik khusus yang tidak dapat dicapai oleh sesuatu yang lazim. Faham ini didasarkan pada daya tarik yang asing dan yang jauh serta yang dibawa dari pusat kebudayaan yang jauh, yang dianggap jauh dari batas-batas lingkungan masyarakat sendiri yang kotor.

Pengertian Xenosentrisme menurut para ahli

Xenosentrisme adalah pandangan atau sikap yang mendukung atau memprioritaskan unsur-unsur asing atau luar daripada yang lokal atau dari dalam negeri. Ini seringkali berhubungan dengan budaya, gagasan, atau barang-barang dari luar negeri. Berikut adalah beberapa definisi xenosentrisme menurut beberapa ahli:
  1. Menurut Michael Billig: Xenosentrisme adalah suatu fenomena sosial di mana seseorang atau kelompok lebih memprioritaskan atau menganggap lebih tinggi budaya atau gagasan dari luar daripada yang berasal dari dalam negeri. Ini dapat terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti gaya pakaian, makanan, musik, dan sebagainya. (Sumber: "Banal Nationalism" oleh Michael Billig, 1995)
  2. Menurut Said Reza Husseini: Xenosentrisme adalah sikap atau tindakan yang menunjukkan ketidaksetiaan terhadap budaya sendiri dan lebih suka mengadopsi unsur-unsur budaya asing, seringkali karena persepsi bahwa budaya asing dianggap lebih baik atau lebih modern. (Sumber: "Globalisasi dan Budaya Lokal: Perdebatan Xenosentrisme dalam Masyarakat Modern" oleh Said Reza Husseini, 2009)
  3. Menurut Robert K. Merton: Xenosentrisme adalah konsep yang mengacu pada kecenderungan individu atau kelompok untuk memandang norma atau nilai-nilai sosial luar negeri sebagai lebih superior dibandingkan dengan norma atau nilai-nilai sosial yang ada di dalam negeri. Ini adalah salah satu bentuk anomie, yaitu ketidakseimbangan atau ketidaksetaraan dalam penerimaan norma-norma sosial. (Sumber: "Social Theory and Social Structure" oleh Robert K. Merton, 1968)
Xenosentrisme dapat muncul dalam berbagai konteks budaya dan sosial, dan seringkali merupakan subjek perdebatan di antara ahli sosiologi, antropologi, dan studi budaya. Penafsiran xenosentrisme dapat bervariasi tergantung pada sudut pandang dan konteks penelitian.

Ada banyak kesempatan ketika orang-orang merasa bahagia membayar lebih mahal untuk barang-barang impor dengan asumsi bahwa segala yang datang dari luar adalah lebih baik. Apakah model-model dari Perancis, barang-barang elektronik Jepang betul-betul unggul. Atau apakah orang-orang cenderung menganggap mereka hebat karena daya tarik label asing.

Mereka yang meninggalkan negaranya untuk tinggal di luar negeri bukanlah satu-satunya yang menolak etnosentrisme. Dalam setiap masyarakat beberapa orang menolak kelompok mereka atau beberapa bagian dari kebudayaannya. Ada orang kulit hitam yang anti identitas kulit hitam, kalangan aristokrat yang memimpin revolusi, para rohaniawan yang menanggalkan kepercayaannya dan seterusnya.

Kaum Aristokrat yang memimpin Revolusi merupakan contoh xenosentrime, karena seharusnya kaum aristokrat menentang revolusi.

Apakah xenosentrisme didasarkan pada suatu akal atau hanya merupakan keangkuhan yang dangkal? Para sejarawan yang menyalahkan Amerika untuk segala kericuhan dunia dan para kritisi yang radikal yang dengan gembira mendamprat setiap keluarga Amerika, tetapi buta terhadap kekasaran dan kebrutalam kaum komunis, mungkin sama tidak rasionalnya dengan pengibar bendera yang etnosentris.

Kesimpulan

Xenosentrisme adalah fenomena yang mencerminkan sikap dan perilaku seseorang terhadap budaya asing. Ini dapat mempengaruhi bahasa, gaya hidup, dan nilai-nilai individu. Meskipun xenosentrisme dapat berkontribusi pada diversitas budaya, harus dikelola dengan bijak agar tidak mengancam pelestarian budaya lokal. Terima kasih sudah berkunjung ke Dunia Pengertian

Pertanyaan Umum

Apa itu Xenosentrisme?

Xenosentrisme adalah konsep yang merujuk pada sikap atau perilaku di mana seseorang atau kelompok lebih memprioritaskan atau menganggap lebih tinggi unsur-unsur budaya atau gagasan dari luar negeri daripada yang berasal dari dalam negeri.

Apa perbedaan antara Xenosentrisme dan Etnosentrisme?

Etnosentrisme adalah sikap di mana seseorang atau kelompok menganggap budaya mereka sendiri sebagai superior dibandingkan dengan budaya lain. Xenosentrisme, di sisi lain, adalah sikap yang lebih memprioritaskan budaya atau gagasan asing.

Apa yang mendorong Xenosentrisme?

Xenosentrisme bisa dipicu oleh berbagai faktor, termasuk persepsi bahwa budaya asing dianggap lebih modern, menarik, atau superior dalam beberapa aspek tertentu. Faktor sosial, media massa, dan globalisasi juga dapat mempengaruhi xenosentrisme.

Apa contoh-contoh Xenosentrisme dalam kehidupan sehari-hari?

Contoh xenosentrisme bisa ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti gaya fashion yang lebih mendukung tren internasional daripada tradisi lokal, preferensi terhadap makanan asing, atau kecenderungan mengadopsi bahasa dan budaya pop asing.

Apakah Xenosentrisme selalu negatif?

Tidak selalu. Xenosentrisme dapat mendorong pertukaran budaya dan inovasi, dan sering kali merupakan bagian dari proses globalisasi. Namun, jika terlalu ekstrem, xenosentrisme dapat mengancam identitas budaya lokal dan memicu ketidaksetiaan terhadap nilai-nilai tradisional.

Bagaimana mengatasi Xenosentrisme yang berlebihan?

Mengatasi xenosentrisme yang berlebihan melibatkan pendidikan dan kesadaran tentang pentingnya memelihara dan memahami budaya dan identitas lokal. Selain itu, dialog antarbudaya dan apresiasi terhadap keanekaragaman budaya dapat membantu meredakan sikap xenosentrisme yang ekstrem.

Apa hubungan antara Xenosentrisme dan Globalisasi?

Xenosentrisme seringkali terkait dengan globalisasi karena globalisasi dapat meningkatkan eksposur terhadap budaya asing melalui media, perdagangan internasional, dan pertukaran budaya. Hal ini bisa memperkuat sikap xenosentrisme atau mendorong pemahaman lintas budaya.

Bagaimana Xenosentrisme memengaruhi kehidupan sosial dan budaya?

Xenosentrisme dapat memengaruhi bagaimana orang berperilaku, mengonsumsi barang dan hiburan, serta berinteraksi dengan budaya lain. Ini dapat menciptakan perubahan dalam nilai-nilai dan norma sosial serta mengubah identitas budaya.

Apa kontribusi penting Xenosentrisme dalam perkembangan sosial dan budaya?

Xenosentrisme dapat memicu pertukaran budaya, inovasi, dan pencampuran budaya. Ini telah berkontribusi pada perkembangan berbagai bidang, termasuk seni, musik, mode, dan kuliner, dengan membawa inspirasi dari budaya asing.

Apa peran media massa dalam mendorong Xenosentrisme?

Media massa, termasuk film, televisi, dan media sosial, dapat memainkan peran penting dalam menggambarkan budaya asing secara menarik dan menginspirasi. Ini dapat memengaruhi preferensi dan sikap xenosentrisme dalam masyarakat.