Widget HTML #1

Pengertian Interaksi sosial Serta Faktor Dasarnya

Pengertian Interaksi sosial Serta Faktor Dasarnya. Interaksi sosial merupakan intisari kehidupan sosial, artinya kehidupan sosial tampak secara konkret dalam berbagai bentuk pergaulan seseorang dengan orang lain. Selanjutnya, interaksi sosial merupakan bentuk pelaksanaan kedudukan manusia sebagai mahluk sosial. Artinya, berbagai bentuk pergaulan sosial merupakan bukti betapa manusia membutuhkan kebersamaan dengan orang lain. Berikut adalah penjelasan seputar Interaksi social dan Faktor Dasar interaksi sosial.

Definisi Interaksi social

Kegiatan belajar mengajar dalam kelas, mahasiswa berdemonstrasi, sampai suasana ramai kampanye pemilu adalah salah satu contoh kecil interaksi sosial. Sejak manusia hadir didunia, manusia telah melakukan interaksi dengan sesamanya. interaksi sosial erat kaitannya dengan naluri manusia untuk selalu hidup bersama dengan orang lain, dan ingin bersatu dengan lingkungan sosialnya. interaksi sosial terwujud dalam aksi dan reaksi. Interaksi berawal dari tindakan seseorang. Tindakan itu mengundang orang lain untuk menanggapi.

Menurut Kimball Young dan Raymon W. Mack Pengertian interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antara individu, antara individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya.

Interaksi sosial bersifat langsung, misalnya upaya untuk membentuk sebuah organisasi multilateral atau bilateral akan terhalang oleh adanya kesukaran melakukan interaksi langsung antar negara yang bersangkutan.

Interaksi sosial bersifat suatu pendekatan terhadap pihak lain. Dalam interaksi tersebut pihak lain juga melakukan tindakan yang sama. Interaksi sosial tidak mengalami halangan atau pembatasan. Halangan atau pembatasan itu seperti halangan untuk melakukan perkawinan campuran.

Faktor Dasar interaksi sosial

  1. Imitasi adalah tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan. Sebagai suatu proses, imitasi berdampak positif bila yang ditiru adalah individu yang baik dimata masyarakat. Sebaliknya, imitasi menjadi negatif bila yang ditiru adalah hal negatif pula. Imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah dan nilai yang berlaku. Akan tetapi, imitasi yang berlebihan dapat pula melemahkan perkembangan daya nalar dan daya kreasi seseorang.
  2. Sugesti adalah pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain. Akibatnya, pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikuti pengaruh/pandangan itu dan menerimanya secara sadar maupun tidak sadar tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan dari orang yang berwibawa dan berpengaruh besar dilingkungan sosialnya, dari kelompok besar (mayoritas) terhadap kelompok kecil (minoritas), ataupun orang dewasa terhadap anak. Cepat atau lambatnya proses sugesti sangat tergantung pada usia, kepribadian, kemampuan intelektual, dan keadaan fisik seseorang.
  3. Identifikasi adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi dinamakan idola. Identifikasi merupakan bentuk lebih lanjut dari proses imitasi dan proses sugesti yang pengaruhnya telah amat kuat.
  4. Simpati adalah suatu proses seseorang merasa tertarik dengan orang lain. Rasa tertarik ini disadari oleh keinginan untuk mengerti pihak lain demi memahami perasaannya ataupun bekerja sama dengannya.