Widget HTML #1

Pengertian Model Pembelajaran REACT

DuniaPengertian.com - Apa yang dimaksud Model Pembelajaran REACT...?. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan di atas peneliti menggunakan strategi pembelajaran REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering) yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah yang dihadapai siswa dalam belajar. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Model Pembelajaran REACT, Tahapan Penilaian serta Kelebihan Dan Keuntungannya.

Definisi model pembelajaran REACT

Pengertian model pembelajaran REACT adalah merupakan model atau strategi pembelajaran kontekstual, dimana dalam model ini terdapat Langkah-langkah pembelajaran yang antara lain Relating (Mengaitkan), Experiencing (Mengalami), Applying (Menerapkan), Cooperating (Bekerja sama), and Transferring (Mentransfer).

REACT merupakan strategi pembelajaran konteks yang didasarkan pada bagaimana siswa belajar untuk mendapatkan pemahaman dan bagaimana guru mengajarkan untuk memberikan pemahaman.

Tahapan Model pembelajaran REACT

1. Relating 

Relating (mengaitkan) adalah belajar dalam konteks pengalaman manusia. Yang mana Kurikulum mencoba menempatkan pembelajaran dalam konteks pengalaman hidup dan kondisi sehari-hari. Kemudian menghubungkannya dengan situasi sehari-hari itu dengan informasi baru yang diserap atau masalah yang dipecahkan. Sebagai contoh siswa mengamati gambar-gambar sebagai media pembelajaran, kemudian mengaitkannya dengan kehidupan nyata.

2. Experiencing 

Experiencing (mengalami) adalah belajar dalam konteks eksplorasi, penemuan, dan diskaveri yang merupakan jantung pembelajaran kontekstual. Akan tetapi, siswa mungkin akan menjadi termotivasi dan merasa nyaman berkat hasil strategi pembelajaran lain seperti aktivitas dengan teks, cerita, atau video. Pembelajaran tampak akan berjalan lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi alat-alat dan materi dan mengerjakan bentuk-bentuk penelitian yang lain.

3. Applying 

Applying (menerapkan) adalah menerapkan konsep dan informasi dalam konteks yang berguna sering memproyeksikan siswa ke arah masa depan yang diharapkan atau ke arah tempat kerja yang mungkin tidak familier. Dalam pembelajaran kontekstual, penerapan sering didasarkan pada aktivitas okupasional. Hal itu terjadi lewat teks, video, lab, dan kegiatan, meskipun dalam banyak sekolah, pengalaman pembelajaran kontekstual itu akan diikuti dengan pengalaman langsung, misalnya: wisata, pertanian, pengaturan, pementoran, dan pemagangan. setelah siswa dapat melakukan sesuatu atau kegiatan yang sesuai dengan materi yang telah dipelajari maka siswa akan dapat mengalami sendiri kegiatan yang ada pada materi pelajaran yang telah dipelajari.

4. Cooperating 

Cooperating (bekerja sama) adalah belajar dalam konteks peragihan, penanggapan, dan pengkomunikasian dengan pembelajar yang lain merupakan strategi pembelajaran yang utama dalam pengajaran kontekstual. Pengalaman bekerjasama tidak hanya membantu sebagian besar siswa untuk mempelajari bahan ajar. Oleh sebab itu, keterampilan kooperatif perlu mendapatkan perhatian serius agar dapat dikuasai dengan baik oleh siswa. yang dilakukan guru adalah membagi siswa menjadi beberapa kelompok kemudian tiap kelompok mencari contoh-contoh tentang materi pelajaran yang telah dipelajari dilingkungan masyarakat sekitar

5. Transferring 

Transferring (memindahkan) adalah pembelajaran sesuatu isi dalam konteks pengetahuan yang ada atau memindahkannya berlandaskan apa yang telah diketahui pelajar. Setelah siswa paham terhadap konsep yang dipelajarinya, maka selanjutnya siswa menerapkan atau memanfaatkan pengetahuan yang telah diperolehnya ke dalam konteks yang baru. siswa diajak untuk bertukar pikiran dengan teman lainnya untuk merumuskan hasil dari kegiatan pembelajaran mengenai materi pelajaran yang telah dipelajari.

Penilaian dalam Model Pembelajaran REACT

  1. Penilaian dilakukan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung.
  2. Aspek yang diukur adalah keterampilan dan performasi, bukan mengingat fakta apakah peserta didik belajar Atau apa yang sudah diketahui peserta didik.
  3. Penilaian dilakukan secara berkelanjutan, yaitu dilakukan dalam beberapa tahapan dan periodik, sesuai dengan tahapan waktu dan bahasannya, baik dalam bentuk formatif maupun sumatif.
  4. Penilaian dilakukan secara integral, yaitu penilaian berbagai aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didk sebagai satu kesatuan utuh.
  5. Hasil penilaian digunakan sebagai feedbeak, yaitu untuk keperluan pengayaan (enrichment) standart minimal telah tercapai atau mengulang (remedial) jika standart nilai belum tercapai

Kelebihan REACT

  1. Memperdalam pemahaman siswa Dalam pembelajaran siswa bukan hanya menerima informasi yang disampaikan oleh guru, melainkan melakukan aktivitas mengerjakan LKS sehingga bisa mengkaitkan dan mengalami sendiri prosesnya.
  2. Mengembangkan sikap menghargai diri siswa dan orang lain
  3. Mengembangkan sikap kebersamaan dan rasa saling memiliki
  4. Mengembangkan keterampilan untuk masa depan
  5. Memudahkan siswa mengetahui kegunaaan materi dalam kehidupan sehari-hari
  6. Membuat belajar secara inklusif.

Kekurangan REACT

  1. Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa dan guru
  2. Membutuhkan kemampuan khusus guru
  3. Menuntut sifat tertentu siswa.