Widget HTML #1

Pengertian Kedaulatan Tuhan dan Teorinya

Pengertian Kedaulatan Tuhan dan Teorinya. Kedaulatan Tuhan adalah konsep fundamental yang telah lama diperdebatkan dalam berbagai konteks, terutama dalam filsafat, agama, dan politik. Artikel ini akan membahas pengertian kedaulatan Tuhan serta teorinya.

Berdasarkan sejarah, teori kedaulatan tuhan adalah teori kedaulatan paling tua dibandingkan dengan teori kedaulatan lainnya. Dalam teori kedaulatan tuhan, tuhan lah yang mempunyai kuasa terhadap segala alam dan manusia dimuka bumi. 


Pengertian Kedaulatan Tuhan dan Teorinya

Definisi Kedaulatan Tuhan

Kedaulatan tuhan adalah dimana kekuasaan tertinggi suatu negara , di pegang oleh raja, yang di klaim sebagai keturunan dewa atau raja. Oleh sebab itu, negara dan pemerintah negara harus mewakili Tuhan di dalam menjalankan hukum Tuhan di dunia. Negara yang menganut paham kedaulatah Tuhan disebut negara teokrasi. Contohnya adalah Belanda dan Swis pada masa pemerintahan pengikut Calvin.

Pengertian Kedaulatan Tuhan menurut beberapa ahli

Kedaulatan Tuhan adalah konsep yang memiliki makna yang dalam dalam berbagai agama dan filsafat. Berikut adalah pengertian Kedaulatan Tuhan menurut beberapa ahli beserta sumbernya:
  1. Menurut Aristoteles: Aristoteles, seorang filsuf Yunani kuno, mengemukakan pandangannya tentang kedaulatan Tuhan dalam karyanya yang terkenal, "Metafisika". Menurut Aristoteles, Tuhan adalah penyebab pertama dari segala sesuatu dan adalah sumber dari semua gerakan dan perubahan dalam alam semesta.
  2. Menurut Thomas Aquinas: Thomas Aquinas, seorang teolog Katolik terkemuka, mengembangkan konsep Kedaulatan Tuhan dalam Summa Theologica-nya. Ia memahami Kedaulatan Tuhan sebagai kekuasaan absolut yang mengendalikan alam semesta dan semua yang ada di dalamnya.
  3. Menurut John Locke: John Locke, seorang filsuf dan pemikir politik Inggris, menyebutkan konsep Kedaulatan Tuhan dalam karyanya yang berjudul "Two Treatises of Government". Locke berpendapat bahwa kedaulatan Tuhan adalah dasar bagi hak asasi manusia dan kebebasan individu.
  4. Menurut Immanuel Kant: Dalam karyanya yang berjudul "Kritik der reinen Vernunft" (Kritik terhadap Akal Murni), Kant berbicara tentang konsep Tuhan sebagai "Ding an sich" atau realitas mutlak yang tidak dapat diketahui sepenuhnya oleh akal manusia. Ini mencerminkan pandangan filosofisnya tentang batasan pengetahuan manusia tentang hal-hal yang ilahi.
  5. Menurut Al-Qur'an: Dalam Islam, Al-Qur'an adalah sumber utama pemahaman tentang Kedaulatan Tuhan. Al-Qur'an menjelaskan bahwa Allah adalah satu-satunya yang memiliki kekuasaan mutlak atas alam semesta dan seluruh makhluk. Contoh ayat yang mencerminkan konsep ini adalah dalam Surah Al-Baqarah (2:255) yang menggambarkan Allah sebagai "Ar-Rahman, Ar-Rahim" yang memiliki kekuasaan yang tidak terbatas.
  6. Menurut Kitab Suci Agama-agama Lainnya: Konsep Kedaulatan Tuhan juga ada dalam kitab suci agama-agama lain, seperti Kitab Suci Perjanjian Lama dalam agama Yahudi dan Perjanjian Baru dalam agama Kristen, serta kitab suci lainnya yang menjelaskan ajaran dan kekuasaan Tuhan.
Pengertian Kedaulatan Tuhan ini dapat bervariasi tergantung pada pandangan agama, filsafat, atau konteks tertentu. Namun, intinya adalah bahwa Kedaulatan Tuhan merujuk pada kekuasaan dan kontrol yang mutlak yang dimiliki oleh Tuhan dalam pandangan berbagai agama dan tradisi pemikiran.

Teori kedaulatan tuhan

Teori kedaulatan Tuhan adalah sebuah teori yang dikemukakan tokoh penganut-penganut teori teokrasi. Sebagian dari Pendapat mereka sebenarnya sama. Tuhan ditetapkan sebagai pemilik kekuasaan yang tertinggi. Akan tetapi persoalan yang diperdebatkan adalah siapa di dunia ini yang mewakili Tuhan, Raja ataukah Paus.

Menurut Agustinus (354-430 M) berpendapat bahwa Paus adalah orang yang mewakili Tuhan di dunia, atau bisa dimaksud dengan di suatu negara. Pemikiran beliau ini tertulis di dalam sebuah karya tulisnya yang berjudul City of God (Kerajaan Tuhan).


Menurut Thomas Aquinas (1225-1274 M) dengan teori baru dalam kadaulatan Tuhan. Beliau mengatakan sebuah teori bahwa kekuasaan raja dan Paus itu sama, hanya saja perbedaannya berada ditugasnya yaitu raja di lapangan keduniawian, sedangkan Paus di lapangan keagamaan.
Menurut Marsilius (1280-1343 M) mengajarkan teori baru yaitu kekuasaan tidak dimiliki seorang Paus, akan tetapi dimiliki negara atau raja. Menurut ajaran Marsilius, raja adalah wakil daripada Tuhan untuk melaksanakan kedaulatan atau memegang kedaulatan di dunia ini.


Perkembangan teori ini berjalan bersama dengan perkembangan agama baru pada masa itu, yaitu agama Kristen, yang diorganisir pihak gereja yang dikepalai oleh Paus. Pada masa itu, negara-negara Eropa dijalankan oleh dua organisasi kenegaraan, yaitu pihak gereja yang dikepalai oleh Paus, dan pihak negara yang dikepalai oleh raja-raja sesuai dengan daerah masing-masing. Ini disebabkan oleh agama Kristen adalah agama resmi negara-negara di Eropa pada masa itu setelah perjuangan yang kuat dari pihak gereja dalam menyebarkan agama Kristen melawan kepercayaan patheisme atau paganisme yang dipegang oleh raja-raja yang menganggap bahwa Kristen mengancam kewibawaan raja.


Pada saat Kristen berhasil menjadi agama resmi negara-negara di Eropa, gereja pun mulai mendapat kekuasaan dalam mengatur negara, bukan saja urusan keagamaan, akan tetapi urusan keduniawian juga. Maka tidaklah jarang terjadi dua peraturan dalam satu hal. Satu peraturan dari raja, dan kedua peraturan dari gereja. Selama peraturan tersebut tidak berbenturan, maka tidak menjadi masalah. Tetapi, apabila kedua peraturan itu saling bertentangan, maka barulah timbul persoalan, peraturan manakah yang patut dipatuhi. Maka peraturan yang paling tinggilah yang akan diberlakukan. Persoalan inilah juga yang menjadi penyebab munculnya perdebatan soal kedaulatan Tuhan.

Selanjutnya, dengan munculnya teori yang dibawa oleh Marsilius, pemerintahan di Eropa menjadi berubah. Dulunya sebuah pemerintah yang sangat menghormati pihak gereja Catolik Roma, sekarang berubah menjadi pemerintahan yang diperintah oleh raja yang kekuasaannya digerakkan dengan cara absolut. Karena seorang raja tidak merasa bertanggung jawab kepada siapa pun kecuali Tuhan. Mereka merasa berhak untuk melakukan apa saja. Kenyataan ini terlihat jelas pada zaman renaissance.

Kesimpulan

Kedaulatan Tuhan adalah konsep yang memiliki dampak yang luas dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam dunia yang semakin kompleks, perdebatan tentang bagaimana mengintegrasikan konsep ini dengan nilai-nilai modern dan hak asasi manusia tetap relevan. Terima kasih sudah berkunjung ke Dunia Pengertian semoga bermanfaat.

Pertanyaan Umum

Apa itu Kedaulatan Tuhan?

  • Kedaulatan Tuhan adalah konsep yang merujuk pada kekuasaan mutlak yang dimiliki oleh Tuhan dalam berbagai agama dan pandangan filosofis. Ini mencakup kontrol dan pengaruh Tuhan atas alam semesta dan semua makhluk.

Apa peran Kedaulatan Tuhan dalam berbagai agama?

  • Dalam agama-agama monoteistik seperti Islam, Kristen, dan Yahudi, Kedaulatan Tuhan adalah konsep sentral yang menggambarkan Tuhan sebagai pencipta dan pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam agama-agama lainnya, konsep ini mungkin bervariasi, tetapi umumnya merujuk pada kekuasaan ilahi.

Apa yang dijelaskan oleh teori Kedaulatan Tuhan?

  • Teori Kedaulatan Tuhan merupakan pandangan filosofis yang membahas aspek-aspek seperti hubungan antara kehendak Tuhan dan hukum alam, moralitas, dan realitas. Teori ini mencoba menjelaskan bagaimana Tuhan memengaruhi atau mengatur dunia dan apa implikasinya terhadap etika dan filsafat.

Siapa tokoh-tokoh penting yang berkontribusi pada teori Kedaulatan Tuhan?

  • Beberapa tokoh terkenal yang berkontribusi pada teori Kedaulatan Tuhan meliputi Aristoteles, Thomas Aquinas, John Locke, Immanuel Kant, dan banyak teolog dan filosof lainnya yang mendasarkan pemikirannya pada pandangan agama atau filsafat.

Bagaimana Kedaulatan Tuhan berhubungan dengan hak asasi manusia?

  • Kedaulatan Tuhan bisa berhubungan dengan hak asasi manusia, terutama dalam pemikiran John Locke dan pemikir-pemikir lainnya. Mereka berpendapat bahwa hak asasi manusia didasarkan pada keyakinan akan Kedaulatan Tuhan, yang memengaruhi konsep kebebasan, martabat, dan hak individu.

Bagaimana pandangan tentang Kedaulatan Tuhan bervariasi di berbagai agama?

  • Pandangan tentang Kedaulatan Tuhan bisa bervariasi antara agama-agama. Misalnya, dalam Islam, Kedaulatan Tuhan ditekankan sebagai kekuasaan dan otoritas absolut Allah. Dalam Kristen, konsep ini mencakup doktrin Tritunggal yang unik. Dalam agama-agama polytheistic atau agama-agama asli, konsep ini mungkin berbeda dan bervariasi tergantung pada mitologi dan kepercayaan setempat.

Apa hubungan antara Kedaulatan Tuhan dan hukum alam?

  • Kedaulatan Tuhan dan hukum alam seringkali dihubungkan dalam teori Kedaulatan Tuhan. Konsep ini menyatakan bahwa hukum alam diciptakan atau diatur oleh Tuhan, dan Tuhan memiliki kekuasaan untuk mengubah atau mengganggu hukum-hukum tersebut sesuai dengan kehendak-Nya.

Apa implikasi etis dari teori Kedaulatan Tuhan?

  • Implikasi etis dari teori Kedaulatan Tuhan sangat bervariasi, tergantung pada pandangan individu dan ajaran agama tertentu. Bagi sebagian orang, Kedaulatan Tuhan menjadi dasar otoritas moral, sementara yang lain mungkin menganggap bahwa moralitas harus ditentukan melalui akal budi manusia tanpa perlu merujuk kepada Tuhan.