Widget HTML #1

Pengertian Beras Analog

DuniaPengertian.com - Apa yang dimaksud dengan Beras Analog..?. Beras ini bisa dihasilkan dari bermacam-macam sumber karbohidrat seperti jagung, sagu, singkong, dan umbi-umbiannya lainnya. Pada dasarnya Beras analog merupakan salah satu makanan alternatif pengganti beras. Dalam pembuatan beras analog perlu adanya substitusi atau kesetaraan antara beras dengan beras analog. Beras analog dapat dibuat menggunakan bahan baku tepung tapioka, tepung terigu, tepung singkong, tepung jagung dan lain sebagainya. Beras sintetis atau sering disebut juga beras analog yang berbahan baku tepung jagung dapat berpeluang besar karena dapat dijadikan sebagai makanan pokok. Beras analog dibagi menjadi dua jenis yaitu jenis beras jagung murni dan jenis beras jagung campuran. 

Salah satu alternatif terobosan untuk mendukung program diversifikasi pangan yang mempunyai peluang keberhasilan cukup baik adalah pengembangan teknologi pengolahan beras analog yaitu beras yang dibuat dari karbolokal non padi. Produk ini diharapkan dapat dijadikan sebagai “product vehicle” program diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan pada beras dan terigu.  Bentuk beras menjadi penting karena pola mengkonsumsi nasi (berupa butiran) sudah menjadi sebuah tradisi atau kebiasaan yang sangat sulit digantikan pada pola makan masyarakat Indonesia. Sehingga peluang diterima oleh masyarakat cukup besar karena tidak berseberangan dengan tradisi makan orang Indonesia.

Pengertian Beras Analog


Beras analog dapat juga dimanfaatkan untuk program fortifikasi pangan dalam upaya untuk mengatasi masalah malnutrisi dengan menambahkan beberapa mikro¬ nutrient penting ke dalam beras analog seperti vitamin A dan E, zat besi, niacin dan sebagainya. Beras analog yang juga dapat dikembangkan sebagai beras fungsional untuk kebutuhan khusus seperti untuk penderita diabetes, untuk penderita hypercholes¬ rolemia atau kebutuhan diet lainnya.

Pembuatan Beras Analog

Beras analog dibuat dari bahan sumber karbolokal non padi seperti umbi¬umbian (ubi¬ kayu, ubi jalar, talas, gembil dan umbian lainnya), serealia (jagung, sorgum, hotong), tanaman Pohon (sagu), tanaman buah (sukun, pisang) dan dari sumber karbohidrat lain¬ nya. Untuk meningkatkan kandungan protein bisa menggunakan pangan sumber protein seperti kacang¬kacangan.

Pembuatan beras analog menggunakan teknologi ekstrusi panas dilakukan pada suhu proses antara 70OC sampai 110OC. Dengan menggunakan cetakan (dye) yang dirancang khusus akan dapat dihasilkan produk beras analog yang memiliki bentuk butiran menyerupai beras.

Tahap pembuatan beras analog

  1. Formulasi (penimbangan bahan¬-bahan yang diperlukan).
  2. Pencampuran dengan menggunakan pengaduk kering (drymixer) sampai campuran bahan rata (homogen).
  3. Penambahan air dengan jumlah sesuai dengan bahan yang digunakan dan dilakukan pencampuran menggunakan mixer sampai air bercampur dengan baik dan rata dan dilanjutkan dengan proses kondisioning.
  4. Ekstrusi dilakukan pada suhu antara 70ºC sampai 110ºC tergantung bahan yang digunakan.
  5. Dengan pangaturan kondisi proses yaitu kecepatan umpan bahan baku, kecepatan screw dan kecepatan pisau akan didapatkan bentuk beras yang diinginkan.
  6. Pengeringan dilakukan pada suhu 60¬80ºC sampai didapatkan kadar air kurang dari 14%.
  7. Pengemasan.

Proses Memasak Beras Analog

Cara memasak beras analog sama persis seperti memasak beras biasa (dapat menggunakan rice cooker atau memasak konvensional). Secara ringkas cara menanak nasi beras analog dapat diuraikan sebagai berikut:
  1. Perbandingan air dan beras analog adalah ½ sampai 1½ bagian air dan 1 bagian beras analog. Penggunaan air disesuaikan dengan kesukaan masing¬masing individu.
  2. Air didihkan dulu,
  3. Masukkan beras analog tanpa dicuci lebih dulu,
  4. Aduk sebentar biarkan sampai masak.

Keunggulan beras analog

Beberapa keunggulan produk beras analog yang disiapkan dengan teknologi adalah:
  1. Bentuknya mirip beras.
  2. Dapat dimasak mirip seperti memasak beras dan dapat dikonsumsi seperti mengkonsumsi nasi.
  3. Dapat didesain khusus untuk menghasilkan produk beras analog dengan fungsi tertentu misalnya beras analog rendah Index Gluten untuk penderita diabetes, beras analog tinggi serat, beras analog berantioksidan.
  4. Dapat digunakan sebagai product vehicle untuk fortifikasi dan keperluan lainnya yang sangat sulit didapatkan dari beras konvensional.
  5. Menggunakan bahan baku karbolokal non padi yang dapat dihasilkan di Indonesia.
  6. Teknologi telah tersedia dan dapat untuk produksi massal.
sumber
http://bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/blog/beras-analog-sebagai-pangan-alternatif